HashKey menghentikan transaksi Binance di tengah tantangan global

　　HashKey menghentikan transaksi Binance di tengah tantangan global

　　Pertukaran kripto yang berbasis di Hong Kong, HashKey, telah mengumumkan bahwa mereka akan berhenti menerima setoran dan menangani penarikan ke dan dari dompet yang ditautkan ke Binance.

　　Dalam pernyataan yang dirilis pada 19 April, Hashkey mengatakan perubahan tersebut akan berlaku bulan depan, dengan setoran berakhir pada 10 Mei dan penarikan pada 17 Mei.

　　Pada 19 April, bursa berlisensi Hong Kong HashKey menyatakan bahwa karena penyesuaian kebijakan platform, mereka akan menangguhkan penyetoran dan penarikan aset digital dari Binance. HasheKey sebelumnya menyatakan bahwa mereka hanya akan menerima setoran dari Binance, satu-satunya bursa pihak ketiga.…

　　Hashkey tidak memberikan rincian spesifik di balik keputusannya, hanya menyatakan bahwa itu adalah “perubahan kebijakan.”

　　Namun, berdasarkan pernyataan bursa, transaksi yang melibatkan aset kripto ke alamat dompet tidak dihosting yang terverifikasi dan diautentikasi, yang dikenal sebagai alamat yang masuk daftar putih, tidak akan terpengaruh.

　　Keputusan HashKey ini menambah tantangan yang dihadapi Binance dalam skala global. Pada bulan Februari, pemerintah Nigeria melarang Binance karena kekhawatiran tentang spekulasi mata uang di negara tersebut.

　　Perusahaan telekomunikasi Nigeria diinstruksikan untuk memblokir akses ke situs web perusahaan kripto terkemuka ini. Dalam prosesnya, salah satu eksekutif Binance, Tigran Gambaryan, ditahan, sementara lainnya diduga bersembunyi di Kenya.

　　Selama Token 2049 yang sedang berlangsung di Dubai, eksekutif puncak Binance, CEO Richard Teng dan COO Noah Perlman, menyoroti kesengsaraan yang dihadapi pertukaran kripto.

　　Teng menanggapi kesulitan Gambaryan dan meyakinkan bahwa perusahaan tersebut secara aktif terlibat dengan pemerintah Nigeria untuk menyelesaikan masalah tersebut.

　　Dia juga menekankan dedikasi Binance untuk berkolaborasi dengan lembaga penegak hukum global untuk memerangi kejahatan keuangan.

　　Sementara itu, COO Perlman berbicara tentang rintangan yang ditimbulkan oleh perjanjian pemantauan dengan regulator AS, yang muncul sebagai akibat dari perjanjian pembelaan Binance dengan Departemen Kehakiman AS, setelah bursa tersebut mengakui bersalah atas tuduhan pencucian uang yang diajukan terhadapnya dan setuju untuk penyelesaian $4.3 miliar untuk menyelesaikan kasus ini.

　　Perjanjian tersebut juga mengamanatkan pemantauan kepatuhan independen selama tiga tahun, yang pada dasarnya menjadikan AS sebagai wasit peraturan untuk operasi global Binance.